Pemecahan Masalah Sampah

Pemecahan Masalah Bencana akibat Sampah

Untuk mengatasi bencana akibat sampah, di setiap negara sudah membuat peraturan mengenai penanganan sampah. Kata “buang sampah pada tempatnya” pun sudah sering kita dengar. Di Jerman, sampah anaerobik sudah dicerna oleh sebuah pabrik.
            Solusi untuk masalah banjir yang diakibatkan sampah, diantaranya:
a.       Mewujudkan sistem drainase kota yang baik.
b.      Penghijauan lingkungan sebagai area resapan air dan paru-paru kota.
c.       Melakukan penghijauan di hutan-hutan yang gundul (reboisasi).
d.      Pembangunan waduk dank anal.
e.       Menghargai lingkungan sekitar kita dan juga daerah aliran sungai, seperti tidak membuang sampah di daerah aliran sungai.
f.        Membersihkan, selokan atau parit dekat rumah dari sampah sehingga aliran air menjadi lancar.
(http://bayupanjiaji.blogspot.com/2012/04/persoalan-banjir-dan-solusi.html)
(http://airminum.globalmuliaperkasa.com/2011/12/upaya-yang-dapat-dilakukan-untuk.html)
            Sementara untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan, diantaranya:
a.       Meminimalisasi sampah.
b.      Pemilahan sampah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah.
c.       Reuse (memakai kembali)
·         Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah.
·         Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk pembungkus.
·         Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan, perangkat  pembersih (lap), maupun berbagai keperluan lainnya.
d.      Reduce (mengurangi)
·         Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik pembungkus barang belanja.
·         Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun daripada membeli botol baru setiap kali habis.
·         Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket yang besar daripada membeli beberapa paket kecil untuk volume yang sama.
e.       Recycle (mendaur ulang)
·         Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk di daur ulang.
·         Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur ulang.
·         Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil daur ulang.
f.        Replace (mengganti)
g.       Memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan.
h.      Pengomposan.

 (http://hendy13014.blog.teknikindustri.ft.mercubuana.ac.id/?p=119)
(https://www.facebook.com/notes/posko-hijau-green-phoskko-organic-product/mesin-pupuk-kompos-modern-solusi-masalah-sampah-perkotaan/10150096273651983)
(http://kuliahkusuka.blogspot.com/2013/06/makalah-tentang-solusi-sampah.html)


“Ketika pohon terakhir tumbang, ikan terakhir mati, sungai terakhir tercemar, manusia akan tahu, uang tidak bisa di makan.” – Greenpeace.








Komentar