Letter for Yourself, Untukmu di Masa Depan

Sekisah tentang sebuah kotak penuh cinta dariku dan dari sahabat-sahabatku.

Ketika merasa sepi, sendiri, butuh motivasi, atau semacamnya aku luapkan dalam sebuah surat untukku, untuk diriku di masa depan.

Setelah sebulan, setahun, atau bahkan sewindu, aku kembali membacanya.

Dan aku pun tersenyum karena menyadari bahwa diri ini mampu melalui perjalanan panjang itu.

 .........................................................................................................................................................

Hai!

Teruntuk seluruh sahabatku,

Aku akan menuliskan surat untukmu.


Gimana kabarnya? Sehat? Baik-baik aja kan?

Aku berharap sih kamu selalu baik-baik saja seperti do'a yang selalu ku panjatkan untukmu. Tapi jika kamu merasa tidak sebaik itu, aku ingin kamu kembali bersemangat dan menjadi dirimu yang ceria.

Sahabatku, aku ingin memperkenalkan dan mengajakmu membuat surat untuk dirimu di masa depan, aku sih biasanya bilang "letter for yourself".

Sederhana aja kok buatnya. Letter for yourself itu semacam surat yang dibuat diri kamu sendiri untuk kamu di masa depan. Entah itu untuk kamu seminggu kedepan atau bahkan untuk beberapa tahun ke depan. 

Buat yang ngerasa lagi sepi, sedih, gak ada yang mau dengerin, atau ngerasa motivasi lagi anjlok banget, aku harap kamu coba untuk nulis surat itu. Kenapa? Karena setelah kamu nulis itu kamu akan merasa jauh lebih baik dan tenang.

Gak cuman itu loh. Tapi nanti kalau kamu butuh motivasi, kamu bisa baca itu lagi, dan kamu akan merasa termotivasi! Ada yang bilang motivasi terbaik dan terbesar itu datang dari diri sendiri, betul kan?

Mungkin kalau baru nulis, terus dibaca setelah satu-dua bulan kayak masih bentar gitu gak kerasa. Tapi kan waktu terus berjalan. Coba deh kalau udah setahun, dua tahun, tiga tahun, bahkan lebih, rasanya kayak udah banyak hal yang kamu laluin sampai kamu ada di titik sekarang. 

Kamu udah melangkah sejauh ini, ngelawan rasa malas kamu, udah laluin belasan bahkan puluhan ujian uts uas dll, dan kamu gak boleh nyerah gitu aja atas hal itu. Udah berapa malam kamu gadang buat belajar? Udah berapa kopi yang kamu minum supaya kamu gak tidur gara-gara besok ujian? Udah berapa banyak drama korea yang kamu tahan buat ujian dulu? Udah berapa banyak ajakkan temen buat hang out yang kamu tahan atau tolak? Udah berapa banyak air mata yang terjatuh? Udah berapa banyak do’a yang kamu minta sama Tuhan? Yaap udah sejauh ituloh. You have yourself. you have yourself yang punya mimpi dan keinginan.

Anyway, cerita sedikit yah. Aku buat surat pertama ku itu sekitar 29 Desember 2014. Dan sekarang? Boom! 2019! Empat sampai hampir lima tahun setelahnya baca surat itu. Wow. Dibaca lagi. Dibaca lagi. Gak kerasa deh beneran! Tulisan yang dibuat pertama kali setelah masuk SMA kelas 10, lalu sekarang udah kuliah semester tiga. Gak nyangka udah sejauh ini.

Dan tahu nggak? Aku nulis di surat itu Universitas yang aku tuju. Alhamdulillah, atas kehendak-Nya dan kekuatan-Nya, aku lulus ke universitas itu. Tapi Allah punya rencana lain yang lebih baik buat aku sehingga sekarang aku nggak ngejalanin kuliah disana.

Jadii, selain ngemotivasi diri sendiri, kamu juga nulis takdir yang mau kamu bentuk di masa depan. Kamu membuat tujuan hidup. Tujuan kamu melangkah supaya kamu terarah dan gak salah arah, supaya kamu menjadi lebih baik, menjadi manusia yang bisa bermanfaat untuk diri kamu, keluarga kamu, bangsa, dan negara. wadidaw

Jadi untuk seluruh temenku, ayok coba deh bikin surat letter for yourself. Semoga kamu menjadi lebih bahagia, tersenyum lebih lebar, tenang, dan kalau kamu tulis mimpi sama harapan kamu, aku harap mimpi dan harapanmu terwujud.

Ohhya, jangan berlalu dalam keadaan males, sepi, dan gak ada motivasi lama-lama yah. Sayang sama waktu kamu loh. Terus kamu pun punya diri kamu & keluarga kamu yang selalu support kamu (:

I wish you always have the best day ever in your life.

Sincerely me, a letter-writer,




Komentar