Ngapain ujian?


Esensi dari ujian kian hari semakin pudar. Anak sekolahan pun banyak menjadi generasi pengeluh yang suka nanya-nanya tapi enggak dipikir dulu... itu pertanyaan udah dijelasin atau minta penjelasan ulang? itu pertanyaan ada di kolom faq apa nggaa... itu pertanyaan ada di panduan atau ngga... efek males baca.

Gak cuman itu. Masalah ujian yang bikin ngenes di hati adalah... banyak pihak dan oknum yang bisa jadi-bisa enggak-guru di sekolah yang sengaja membocorkan soal bahkan kunci jawaban dengan dalih "takut nilai anak jelek, integritas kelas (bahkan sekolah) turun". Lah kalau ingin anak-anaknya menuai hasil maksimal, sebaiknya pengajar melakukan tugasnya dengan sangat baik sampai semua murid mengerti.

Nilai pun sekarang hanya menjadi tulisan kertas, seolah-olah pemanis ijazah.

Untungnya di lain pihak masih banyak juga yang menyuarakan "I stand with integrity". That's great!

Kenapa sih ada ujian? Kenapa harus ujian nasional?
Nihyaa...
Kalau kita perdalam, banyak banget hal yang bisa didapat oleh siswa dari ujian. Bukan hanya angka yang tertera, tapi karakter juga digali dan diasah.

Berikut beberapa karakter yang diasah dengan ujian di sekolah:

1. Melatih kepercayaan diri
Semakin ia yakin akan jawabannya, semakin ia percaya akan potensinya. Banyak anak menjadi tidak percaya diri akibat mencontek. Seolah-olah mereka lupa mereka telah berusaha sebelumnya. Mereka lupa kalau mereka bisa melakukannya sendiri. Mereka lupa untuk percaya akan dirinya dan percaya bahwa Tuhan akan membantunya. 
Lalu, karena kurangnya rasa percaya diri ini mereka jadi orang yang ragu dalam mengambil keputusan. Bagaimana Indonesia bisa maju kalau pengambil keputusannya saja ragu dalam menimbang. Ibarat main catur pas mau makan kuda lawan, kalau kita ragu buat makan kudanya, kita bisa buang-buang waktu dan bisa buang-buang kesempatan.
Ibarat mau nembak cewek, kalau ragu, keburu kesalip sama cowok sebelah.

2. Memperkuat keyakinan atas Kuasa Tuhan
Dengan ujian, mereka diajarkan setelah ikhtiar atau usaha, mereka harus tawakkal dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Ingat! Tuhan Maha Melihat, Tuhan Maha Mendengar!

3. Menghargai lingkungan dan teman
Tidak semua orang sama dengan kita. Ada yang bisa berkonsentrasi saat keadaan tenang, ada yang berkonsentrasi saat mendengarkan musik, ada juga yang harus menulis untuk berpikir. Dengan berbagai kondisi tersebut, setiap peserta ujian sebaiknya menghargai teman dan lingkungannya supaya terciptalah hasil maksimal yang diinginkan. Mari kita sukses bersama gengss!

4. Berpikir kritis, analitis, dan logis
Saat bertemu soal yang menuntut kita untuk berpikir kritis, analitis, logis, dan menguji nalar, kemampuan otak kita pun akan bertambah tanpa kita sadari.

5. Memecahkan masalah dengan pilihan yang tepat, cermat, dan cepat
Saat menemukan sebuah masalah, kita secara tidak langsung dipaksa untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan waktu yang tersedia, kurang lebih dua jam, kita akan memecahkan puluhan masalah. Ini berarti kita belajar bagaimana pemecahan masalah yang baik dengan waktu yang disediakan.
Terusss kalau dibiasakan mencontek, nanti jadi terbiasa untuk bertanya jawaban sebatas untuk menjawab pertanyaan, bukan untuk memahami masalah. Jawaban dan ilmu pun hanya menjadi masuk telinga kanan-keluar telinga kiri. Yang paling parah "kalau" ada anak gak baca soal terus langsung nanya jawaban ke temen. Hadoooooooh sangat mengganggu gays. Apalagi apalagi kalau soal nya sebatas 1x1. Hadoooooh bangsaku mau kemana:')

6. Memperhitungkan waktu dengan baik
Datang sebelum bel berbunyi adalah sebuah keharusan saat ujian tiba. Selain dapat menenangkan otak serta menyiapkan "nyawa", kita juga belajar untuk mengatur dan menghitung waktu yang diperlukan untuk bersiap-siap sebelum berangkat dan mengkalkulasikan waktu yang ditempuh dengan berbagai ancaman di jalan, seperti macet dan palang pintu kereta api.

7. Disiplin dan tepat waktu
Tentunya jika kita datang tepat waktu, kita bisa mengklaim diri kita sebagai orang yang disiplin dan tepat waktu. Hal ini merupakan modal kesuksesan!

8. Berkata seperlunya
Cukup bicara saat kita akan mengambil sesuatu, seperti mengambil minum. Lalu, hal lain yang cukup kita ucapkan adalah saat kita meminta izin ke toilet. Selain hal tersebut, diharapkan untuk menghargai orang lain.

9. Hemat..... karena menghemat kuota
Sumpah deh yang ini gaisss jangan main internet waktu ujian. #sayangkuota

10. Kejujuran
Nahhh! Yang ini yang mulai langka. Kalau hewan punah harus dilestarikan, manusia seperti ini juga perlu dijaga! Buat kalian yang tetap bertahan pada kejujuran, YOU ARE VERY SMAAART! Perfectly perfect! Jujur dan usaha adalah modal sukses yang utama di abad serba "edan" ini. Mereka yang sedang mencari pekerja tidak hanya membutuhkan angka, tapi juga dua karakter utama: jujur dan pekerja keras.


Yaaa begitu lah karakter yang bisa dikembangkan saat ujian. Mari kita kembalikan esensi ujian yang diharapkan dan esensi ujian yang benar! Jauhkan diri dari mencontek dan dekatkan diri dengan kejujuran!

I try to say this to save our generation.

Bukan berarti aku naif, tapi aku mencoba usaha buat selalu jujur karena aku ingin masa depan ku bukan menjadi masa depan koruptor.

Soooo... buat yang udah ujian semoga hasilnya memuaskan yaa!
Buat yang belum ujian, selamat&semangat ujiaaan!

#IStandWithIntegrity #JujurYangUtama #BeraniJujurHebat #KarakterAntiKorupsi







Komentar